[3S] Lovely Haters (Part 1)

lovely-haters-cover-yoonwonstal

Lovely Haters

 kkezzgw storyline&art

 Cast:  Im Yoona, Choi Siwon || Other Cast: Jung Soojung (Krystal Jung), Park Min Young, Jung Sooyeon (Jessica Jung) || Genre: Romance || Rated: +15|| Length: 2/3S

Facebook: Kezia Gabriella Winoto|| Twitter: @keziasiwon – @yoonakrystal || Blog:  keziagw.wordpress.com – kageweyoonwon.tumblr.com

Disclaimer:

FF INI TERINSPIRASI KARENA FANSMEETING+FANSIGNINGNYA LEE MINHO^^ Cerita ini milik saya beserta castnya(?) jika ada kesamaan ide cerita mohon  di maafkan, ide FF ini sendiri datang dengan sendirinya dari otak saya dan untuk typo sendiri itu masih di halalkan selama Donghae masih sering melakukannya(?). Dilarang untuk mencopy-paste apalagi menghak milikan FF ini. Banyaknya siders akan mempengaruhi next chapter, Terimakasih^^

~HAPPY READING~

~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Senyuman terus terpancar dari bibir seorang wanita muda yang sekarang sedang berkutat dengan alat – alat dapur beserta bahan – bahan pangannya, sambil bersenandung ria, dia terus mengaduk – ngaduk bubur yang sedang dia masak, di atas meja sudah disiapkan 3 mangkok dan 3 piring kecil untuk meletakkan bubur dan telur ditambah sambal, wanita itu mencicipi buburnya yang masih pangan dan tersenyum setelah merasa makanannya itu sudah cukup, “Mashita” katanya. Dia mematikkan kompor lalu membawa panci kecil itu ke atas meja, lalu mulai menuang bubur itu ke 3 mangkok yang sudah dia siapkan, tapi di salah 1 mangkuk, bubur yang dituang sedikit sekali. Setelah membereskan semua perlengkapan, dia pun berjalan menuju kamar tidur yang berada di samping ruang tamu, dibukanya perlahan pintu berwarna putih itu dan mendapati seorang gadis sedang memoles wajahnya dengan bedak tipis yang tentunya tidak menor, “Soojung, cepat makan, nanti kau terlambat masuk kuliah” kata Yoona, yeoja tadi dengan tatapan lembut.

Soojung meliriknya sekilas, “Arasseo, eonnie” katanya. Yoona pun menutup pintu kamar adiknya lalu membuka pintu kamar sebrangnya, yaitu kamarnya dan sang buah hati tercinta, dibukanya perlahan dan mendapati anaknya yang masih tertidur lelap. Dia kembali tersenyum lalu menutupnya kembali.

**

“OH MY GOD!!! AAAAAAA!!!!!!!” Jerit Soojung di meja makan sampai membuat Yoona yang duduk di sebelahnya menutup telinga dengan ekspresi pasrah dan jengah, “AAAAAA TAMPAN!!!” Jeritnya lagi yang membuat Yoona benar – benar tak tahan, “YAK! Berhentilah berteriak-teriak seperti itu!” Tegur Yoona kesal.

Soojung menutup mulutnya lalu tertawa kecil, masih memainkan iPad berwarna pink yang dia punya dengan mata berbinar – binar, “Mianhae eonnie, suamiku benar – benar tampan, aku tidak tahan jika tidak berteriak” katanya santai.

“Siapa suamimu?” Oh, Yoona hampir setiap hari menanyakkan pertanyaan yang sama, pertanyaan yang sangat konyol tapi lumrah untuk ditanyakkan pada seorang Jung Soojung, adiknya.

“CHOI SIWON!!!!!!!!!” Teriak Soojung di depan wajah Yoona yang membuat Yoona menjauhkan wajahnya dari Soojung, Yoona mengibas – ngibas angin di depannya, “Terserah kau saja” kata Yoona dengan ekspresi sebal. Soojung kembali tertawa lalu mendekatkan wajahnya kearah wajah Yoona yang berubah ketus, “Aku masih bingung kenapa eonnie membencinya, padahal hampir seluruh yeoja di Korea menyukainya”

Yoona mendelikkan matanya lalu kembali menatap Soojung yang sedang menatapnya polos, ralat, sok polos.

“Apa yang kau suka dari pria seperti Choi Siwon, heuh? Bahkan dia sangat jelek” ketus Yoona yang membuat wajah Soojung mundur dengan ekspresi kesal, “Hah, eonnie saja yang matanya mulai katarak” cibir Soojung yang tidak dihiraukan Yoona.

Soojung meletakkan mangkok dan piringnya di tempat cuci piring lalu pamit pada Yoona untuk berangkat kuliah, “Hari ini pulang malam?” Tanya Yoona di ambang pintu pada Soojung yang sudah mengenggam iPad dan buku-buku kecil di tangannya dan membawa tas selempang berwarna pink.

Soojung nyengir lalu membuat tanda ‘peace’ di hadapannya, “Hehehe hari ini aku ada pertemuan dengan admin-admin fansite (Siwon) untuk membahas soal project fansmeetingnya 2 minggu lagi, mianhae eonnie” Yoona hanya bisa menatapnya pasrah, “Hah, sampai kapan kau akan mengurusi orang itu, Soojung-ah?” Soojung kembali nyengir tanpa dosa, “Sudahlah eonnie, fansiteku itu fansite paling terkenal untuk Siwon, jadi kita harus mempertahankannya…eonnie, aku berangkat dulu ya, bye!” Soojung melambaikan tangannya lalu berangkat kuliah.

Yoona menghela nafas kasar lalu kembali menutup pintu apartementnya.

**

“Eomma, seminggu lagi aku ada acara King and Queen dan songsaenim menyuruhku memakai baju Princess, ayo kita beli sekarang eomma….” Rajuk Sulli, anak Yoona, dengan polos.

Yoona mengelus rambut halus anak semata wayangnya itu dengan penuh kasih sayang, “Arasseo, besok saja ne? Kita akan belanja ke mall”

CKLEK~

Pintu apartement Yoona terbuka dan datanglah Soojung dengan ekspresi yang benar-benar sumringah, “YOONA EONNIE!!!!” Katanya histeris yang langsung mengalihkan perhatian Yoona pada Sulli dan membulatkan matanya karena melihat Soojung berlari begitu kencang kearahnya dan akhirnya terduduk dibawah kaki Yoona dengan senyuman yang benar – benar lebar membuat Yoona mengerjap – ngerjapkan matanya kaget, “Eonnie! Eonnie! YOONA EONNIE!!” Kata Soojung histeris.

“Waeyo? Apa Choi Siwon baru menciummu sampai kau pulang dengan ekspresi mengerikkan seperti ini?” Yoona berkata dengan nada mengejek, Soojung menggeleng, tapi ekspresinya masih menampakkan kebahagiaan tiada tara seperti baru melihat hujan duit atau sejenisnya, dia membuka tasnya lalu mengeluarkan sesuatu dari dalam sana, dia menunjukkannya pada Yoona, “Tiket? Tiket apa?”

“Tiket fansmeeting Siwon kelas VVIP, dan aku mendapatkannya gratis, eonnie!” Kata Soojung begitu semangat, Yoona mendelikkan matanya seakan mengatakan ‘tidak penting’ pada apa yang Soojung perlihatkan padanya.

“Oh, apa semua fangirl sepertimu?” cibir Yoona.

“Aku dapat 2 tiket eonnie!”

“Lalu?”

“Temani aku ya datang ke fansmeetingnya!”

Yoona yang tadinya sedang memainkan rambutnya langsung berhenti dan menatap Soojung dengan ekspresi tak percaya, “MWO? Andwae!!”

Soojung yang tadinya sumringah langsung menekuk wajahnya, dia sebenarnya yakin Yoona akan menolak ini semua, tapi siapa tahu jika Yoona melihat Choi Siwon, actor Korea Selatan yang paling populer sejak tahun 2010 itu, barangkali bisa mengubah kebencian Yoona terhadap Siwon, Yoona selalu mengatakan Siwon jelek, dan Soojung berpikir Yoona akan mengubah kata “jelek” menjadi “tampan” jika melihatnya langsung.

“Aku tidak ada teman lagi selain eonnie, ayolah” rajuk Soojung pada Yoona. Tentu saja itu bohong, jelas banyak sekali temannya yang akan memperebutkan 1 tiket itu, tapi Soojung tidak bilang jika dia mendapat 2 tiket, dia hanya bilang dapat 1, itu semua dia lakukan agar Yoona bisa melihat Choi Siwon dan merubah image idolanya di depan eonnienya itu.

“Yasudah jual saja tiketnya” kata Yoona asal bicara, Soojung mempoutkan bibirnya kesal lalu berdiri dari hadapan Yoona dan berjalan kearah telpon rumah di samping televisi apartementnya yang berukuran 60 inchi lalu meraih gagang telpon dan menghadap kearah Yoona, “Jika eonnie tidak mau menemaniku, jangan salahkan aku jika 2 hari lagi akan ada pesta besar di apartement ini” ancam Soojung yang ternyata sudah bersiap untuk menelpon teman – temannya.

Pesta? Oh gawat, Yoona benci itu, dia kapok mengijinkan Soojung mengadakan pesta di apartement ini karena butuh waktu 2 hari untuk benar – benar membuat ruangan ini bersih dan kembali seperti semula, Yoona langsung berdiri dan menggelengkan kepalanya cepat, “Jangan pernah melakukan hal menyebalkan itu lagi, Jung Soojung” ancam Yoona.

Soojung menahan senyumnya dengan susah payah, “Kalau begitu, apa kau setuju menemaniku, Im Yoona-sshi?” Ledek Soojung, Yoona pun tampak berfikir sebentar, akhirnya dia menghela nafas dengan berat lalu mengangguk, “Baiklah…..aku akan menemanimu” katanya dengan nada dingin.

“Yay!!!!!” Soojung melompat di tempatnya lalu berlari kearah Sulli dan menggendongnya, “Sulli-ah, akhirnya eomma mau melihat pacar imo!” Sulli hanya tertawa melihat gelagat imo’nya itu.

“Tapi dengan syarat………” Soojung menoleh kearah Yoona yang berbicara terpotong potong.

“Kau harus membereskan rumah selama 1 minggu” kata Yoona asal, Soojung bangkit lalu memberikan tanda hormat kearah Yoona, “Siap komandan!” Yoona mendelikkan matanya lalu menggendong Sulli, “Ayo tidur, Chagi. Jangan ladeni imo’mu yang sudah tergila-gila dengan aktor jelek itu”

Soojung tak mempedulikkan perkataan Yoona dan langsung berlari gembira kearah kamarnya.

**

“Dan, inilah yang eonnie harus pakai disana!” Kata Soojung merentangkan tangannya kearah kasur yang sudah penuh dengan barang – barang fangirlnya, Yoona melongo menatap semua itu, semua barang yang berhubungan dengan Choi Siwon, dia rasa adiknya itu mempunyainya. Dari baju, topi, banner, poster, lightstick, album, jaket, sepatu, tas, dan bahkan tanda tangannya dia punya, dan konyolnya hari ini Yoona harus memakai semua itu.

Benar sekali, hari ini adalah hari fansmeeting Choi Siwon, salah 1 hari yang paling Yoona tidak ingin rasakan, akhirnya harus terjadi juga, masih dengan tatapan cengo Yoona menoleh kearah Soojung yang masih tersenyum sumringah melihat barang – barangnya, “Kau menyuruh eonnie memakai ini semua? Lucu sekali”

“Tentu saja, eonnie tahu tidak ini semua kudapatkan dengan susah payah, apalagi tanda tangannya.” Kata Soojung membela diri. Untuk kesekian kalinya Yoona menghela nafas kasar, “Soojung, ini semua benar – benar konyol untuk dipakai oleh seorang wanita yang sudah memiliki anak” katanya ketus.

“Palli eonnie, pakai semuanya, aku tidak mau terlambat datang ke fansmeetingnya!” Kata Soojung lalu mendorong Yoona ke kamar mandi dengan segera, “Dasar bawel!”

**

Semua fans atau mereka yang dipanggil “Siwonest” terus menerus berteriak tanpa henti saat melihat idola mereka menyapa mereka dan berbasa – basi dengan menanyakkan kabar atau sekedar mengeluarkan jurus gombalnya yang membuat semua Siwonest berteriak tanpa henti saat melihat idola mereka. Di awal-awal acara dibuka dengan sesi perbincangan yang di pandu oleh 3 MC yang sudah terkenal akan kepiawannya, yaitu Taeyeon, Tiffany, dan Seohyun.

Selanjutnya fans meeting itu dilanjutkan dengan acting Siwon di semua dramanya, dari 6 KDramanya dari tahun 2010, dia selalu membawakan 1 adegan untuk dipertontonkan secara langsung, semua Siwonest menjerit ketika melihat acting Siwon yang luar biasa bagus dan professional, Soojung tanpa henti berteriak dan bahkan menangis melihat idolanya berada di depan matanya secara langsung, Yoona yang duduk di sebelahnya hanya melipat kedua tangannya di dada dan menatap sebal kearah panggung. Yoona hanya memikirkan anaknya yang sengaja dia titipkan pada sang nenek karena dia harus menemani adiknya ini untuk ber-fangirlingan.

Fansmeeting yang berlangsung selama 2 jam itu ditutup dengan suara indah Siwon dengan menyanyikan salah satu lagu di albumnya yang berjudul “U are the one”, yang bercerita tentang sepasang kekasih yang terpisah dan sama – sama merana. Banyak fans yang menangis karena bahagia saat Siwon menyanyikkan lagu ini, termasuk Soojung yang membuat Yoona semakin badmood karna air matanya terpaksa harus ditumpahkan ke baju yang Yoona pakai-_-

Dari sakunya Siwon mengeluarkan sebuah balon yang membuat seluruh fans menjerit histeris, “Sebagai tanda perpisahan, aku akan memberikkan sebuah balon pada gadis yang paling menarik hatiku disini” kata Siwon dengan senyum menggoda membuat seluruh fans menjerit bahkan ada yang sampai berdiri dari tempatnya.
“Omo..omo…eonnie, doakan aku!” kata Soojung yang sedang sibuk merapihkan rambutnya, Yoona hanya menatapnya datar. Mata Siwon mulai menelusuri semua fans yang notabanenya berjenis kelamin perempuan, dia sedang mencari 1 yeoja yang sanggup memikatnya, sampai dia melihat yeoja yang memakai baju biru dan topi ungu bertuliskan namanya, banner dan lightstick yang sengaja dia letakkan di pahanya karena tangannya sibuk dia letakkan di dadanya. Ekspresi cemberut yang dia tampilkan membuat Siwon menaikkan alisnya bingung, sedetik kemudian niat mencari “yeoja menarik” pun berubah menjadi “yeoja unik”. Dia pun mendekati yeoja tadi yang duduk di daerah VVIP. Semua fans menahan nafas saat Siwon turun dari panggung dan menghampiri yeoja tadi.

Siwon berdehem singkat lalu berdiri tepat di depan yeoja yang masih belum menyadari keberadaannya, dia malah masih sibuk merenggut, “Permisi, nona” kata Siwon membuat yeoja itu mendongak keatas, seketika itu juga matanya membulat saat dirinya dan Siwon mengalami eye-contact, lalu buru – buru menutupi wajahnya dengan topi yaang ada diatas kepalanya, “Ne, ada apa?”

DEG.

Siwon merasa aneh, baru pertama kalinya seorang fans tidak histeris dan bahkan menjawabnya dengan ketus seperti yang yeoja itu lakukan, tapi Siwon menepis semua pikiran buruknya dan berpikir yeoja ini hanya terlalu grogi, dia pun menyerahkan balon itu ke hadapan yeoja tadi, “Terimalah balon dariku” katanya dengan senyum yang menampakan lesung pipit membunuh miliknya, Yoona, yeoja tadi, merasakkan darahnya mengalir begitu cepat diiringi dengan detak jantung yang berdetak dengan cepat, tidak seperti biasanya.

“Mianhae, aku tidak mau menerimanya, kau bisa berikan balon itu pada sebelah kananku, adikku, dia Siwonest” kata Yoona, yeoja tadi.

Siwon semakin bingung dibuatnya, tapi akhirnya Siwon terpaksa menyerahkan balon itu pada Soojung dan dia pun kembali ke panggung untuk mengakhiri acara fansmeetingnya.

**

“EONNI! JEONGMAL GOMAWO!!!!!! GOMAWO!!!” Kata Soojung histeris sambil memeluk Yoona setelah keluar dari venue, Yoona hanya bisa menutup telinganya, Yoona tahu Soojung akan sangat senang dan dia tentunya sudah tahu apa ciri khas Soojung, berteriak-teriak dengan kencang, sehingga dia sudah mempersiapkan penyumpal telinga.

“Bagaimana? Apa kau senang dengan balon yang langsung diberikan olehnya?” Kata Yoona menyenggol bahu Soojung.

Soojung terus tersenyum tanpa henti, dia tanpa hentinya ber-selca ria dan mengelus balon yang rencananya akan dia simpan di kotak kaca khusus agar balon dari Siwon tidak pecah, dia pamerkan balon dari Siwon ke seluruh social network yang dia punya, termasuk fansitenya.

“Jeongmal gomawo eonnie! Ngomong-ngomong, Siwon tampan kan?” Kata Soojung menggoda Yoona yang mendengus jijik mendengarnya, “Jadi laki-laki seperti itu yang kau bilang tampan? Aku tak menyangka seleramu serendah itu.” kata Yoona mencibir.

“Ara, hari ini aku tidak akan membalas perkataan eonnie karena eonnie sudah membuatku mendapat balon dari Siwon! KYAAA!! Eonnie mau apa? Akan kubelikan semua yang kau mau, jeongmal gPomawo! Gomawo!” Kata Soojung lalu mencium pipi Yoona, Yoona hanya tersenyum lalu merangkul bahu adiknya, “Sebelum mentraktir, kita harus jemput Sulli dirumah halmoni, okay” Soojung mengangguk dan kedua yeoja cantik itu pun berjalan beriringan.

**

Siwon memasang earphone sambil memejamkan matanya, dia tidak memperdulikkan lagi mobil vannya yang kini sedang berjalan membelah kota Seoul dengan cepat, pikirannya terus melayang ke yeoja yang tadi menolak balon darinya, dia mengambil air mineral di samping kursinya lalu meneguknya dengan cepat.

Untuk pertama kalinya dalam sejarah kariernya, Siwon ditolak oleh seorang wanita, bahkan yang menolaknya adalah fansnya sendiri, bukankah itu konyol? Jika dia bukan fansnya mana mungkin yeoja itu memperebutkan tiket fansmeeting Siwon yang akan direbutkan oleh jutaan fansnya? Siwon masih memikirkan hal aneh tapi nyata yang baru terjadi malam ini. Dia mengingat – ngingat wajah yeoja yang tadi dilihatnya sekilas karena kondisi gelap dan yeoja itu memalingkan wajahnya dengan cepat, “Familiar” gumamnya singkat.

“Aku seperti pernah melihatnya, tapi dimana? Apa dia salah 1 kru?” Gumam Siwon masih penasaran dengan yeoja tadi, yeoja yang menolaknya secara terang-terangan.

“Aku juga mengenali suara dan matanya, apa dia benar – benar salah 1 kru?” Ingatan Siwon beralih kearah topi yang dipakai yeoja itu, selain namanya, disana juga tertulis kata “chagi” dan jika disambungkan akan menghasilkan kata ‘Siwon Chagi.

‘Siwon Chagi’? Bukankah itu salah 1 fansitenya yang dia kenali karena dimanapun dia berada, fansite itu selalu berada di sekitarnya, Siwon secara tidak langsung kenal sekali dengan fansite itu.

Siwon menolehkan pandangannya kearah managernya yang duduk disebelahnya persis, terlihat managernya itu sedang sibuk mengecheck jadwal sibuk, tiba-tiba ide brilian muncul entah darimana datangnya, dia pun tersenyum, “Minyoung noona” panggil Siwon pada managernya.

“Apa?”

“Aku punya pertanyaan dan permintaan”

“Ah nanti saja, Wonnie. Noona sedang sibuk, jika kau ingin pesan kopi silahkan minum tapi jangan yang terlalu manis, nanti kau gemuk. Oh iya, jangan juga makan ice cream dulu, lihatlah pipimu sudah bertambah tembam seperti itu walaupun kau rajin fitness, ayolah jangan terlalu banyak makan okay” kata manager Siwon, Park Min Young, dengan cuek sambil mengerjakan pekerjaannya.

Siwon mendelikkan matanya mendengar jawaban Minyoung, “Berani bertaruh jika Lee Minho menelponmu, kau pasti akan meninggalkan pekerjaanmu, kan? Noona, dengarkan dulu, aku ingin bertanya!”

Minyoung meletakkan iPadnya diatas pahanya lalu menoleh kearah Siwon dengan tatapan membunuh, “Tidak lebih dari 3 menit”

Siwon pun tersenyum mendengarnya, “Kapan jadwalku kosong?” Tanya Siwon. Minyoung mulai melihat iPadnya kembali lalu melihat jadwal Siwon 1 per 1, sementara Siwon tidak sabar.

“3 minggu lagi, atau tepatnya hari Selasa jadwalmu kosong, memangnya ada apa? Kau mau berlibur kemana? Akan ku pesankan tiketnya” Tanya Minyoung penasaran, Siwon berfikir sejenak lalu kembali tersenyum sumringah, “Adakan fansigning hanya untuk 200  fans yang beruntung” kata Siwon mantap.

“Mwoya, 200? Apa kau gila, heuh? Fansmu ada ribuan bahkan jutaan, Siwon!” Kata Minyoung mengingatkan, sepertinya Siwon lupa betapa populernya dia.

“Kubilang 200, ya 200 saja, itu sudah cukup, paling lama 2 jam kan? Oh iya, ini khusus fansite.”

Minyoung menaikkan alisnya bingung saat menatap Siwon sumringah soal fans, “Tumben sekali, biasanya kau akan senang sekali jika jadwalmu kosong…….baiklah, aku akan mengurusnya secepat yang kubisa.” Kata Minyoung  singkat lalu kembali berkutat pada pekerjaannya.

“Gomawo noona!” Minyoung hanya mengangguk cuek.

**

“ANDWAE!!!!!!!” Jerit Soojung di depan laptopnya, dari arah dapur Yoona berlari ke kamar Soojung dan langsung mendapati adiknya itu sedang meringkuk kebawah sambil menutup telinganya, Yoona sudah bisa menebak, pasti ini semua ada hubungannya dengan Siwon, “Apa yang terjadi dengan Siwon-mu sampai kau seperti itu, heuh?” Kata Yoona sambil berkacak pinggang dengan apron yang masih menempel di pinggang mungilnya.

Soojung bangkit dengan wajah frustasinya lalu duduk di pinggir ranjang, “Eonnie……1 minggu lagi Siwon mengadakan fansigning untuk 200 orang  terbatas, pendaftaran besok, dan itu gratis” katanya dengan nada merana.

“Lalu? Oh……kau sedih itu gratis?-_-” kata Yoona ketus yang dijawab dengan gelengan kepala Soojung, “Tentu saja tidak, fansigning diadakkan minggu depan pada hari Selasa, dan sialnya hari itu aku ada ujian di kampus. Ah eonnie, eottokhae?” Kata Soojung frustasi.

“Baguslah, ada saatnya dimana kau tidak harus memaksakan diri harus bertemu dengannya walaupun kalian satu negara ” kata Yoona cukup senang mendengar berita itu.

“Tapi fansigning ini khusus fansite, dan aku harus mendapatkan tanda tangan darinya eonnie, aku kan pemilik salah satu fansitenya”

“Oh Tuhan, kau sudah 3 kali mendapatkan tanda tangannya, memang setiap saat dia mengubahnya?”

“Walaupun tidak berubah, tapi aku harus mendapatkannya”

Yoona menepuk keningnya pasrah, “Astaga Soojung, kau benar – benar sudah gila. Jangan bilang kau akan meninggalkan kuliahmu kan?”

Soojung menggeleng cepat, “Tentu saja tidak eonnie, lalu aku harus bagaimana?”

“Suruh saja orang untuk menggantikanmu, apa susahnya?”

Mendengar itu Soojung pun merenung, dia tampak berfikir dan tiba – tiba dia tersenyum lalu menghampiri Yoona yang masih betah berada di ambang pintu, “Eonnie……………….bagaimana kalau kau saja yang menggantikanku?”

Yoona membulatkan matanya kaget lalu menepis tangan Soojung yang melingkar di lengan kurusnya, “Andwae! Soojung, jangan selalu meminta eonnie melakukan sesuatu yang konyol dan menjijikan seperti itu, eonnie tidak mau!”

Soojung kesal dan meraih iPhone yang dia letakkan diatas meja belajarnya, dia mencari sebuah kontak dan menunjukkannya pada Yoona, “Kalau eonnie tidak mau melakukannya aku akan bolos kuliah dan aku akan mengadu pada Sica eonnie karena eonnie tidak menepati janjinya!” Kata Soojung yang sudah siap menelpon Jessica, kakaknya.

Yoona meringis kesal dengan tingkah Soojung yang  selalu mengancamnya dengan semua kelemahan yang Yoona miliki, “Soojung, kau tahu kan eonnie sangat membenci Choi Siwon, tapi kenapa kau terus-terusan menyuruh eonnie ‘berdekatan’ dengannya?”

Soojung mendekati Yoona dengan ekspresi merayu yang sangat dahsyat, “Kau tahu kan eonnie aku bisa melakukan segalanya demi Siwon, jadi tolong eonnie tolong aku”

Yoona ingin sekali menyumpah serapahi adik sepupunya ini, tapi bagaimanapun dia sudah bertanggung jawab padanya, akhirnya Yoona menghela nafas kasar lalu mengangguk malas, “Arasseo, tapi kau harus benar-benar kuliah!”

“AAAAA gomawo eonnie!” Kata Soojung lalu memeluk Yoona, Yoona mendengus sebal dengan tingkah Soojung.

**

Yoona sedang menyiapkan sandwich untuk bekal Soojung dan Sulli, sedangkan Soojung sedang mengurus Sulli yang masih TK, dimulai dari memandikannya sampai mempercantik Sulli, itu semua Soojung lakukan bukan karena dia ikhlas, tapi karena janjinya pada Yoona, tapi walaupun ini bukan keinginannya sendiri, bayangan mendapat tanda tangan Siwon membuat senyumnya sumringah.

“Oh iya, barang – barang yang akan dibawa saat fansigning aku letakkan di atas tempat tidurmu ya eonnie!” Jerit Soojung dari kamar Yoona, Yoona hanya mengiyakan pasrah.

“Nah sudah siap, kajja kita keluar, Sulli-ah” Sulli pun meraih tangan Soojung dan mereka keluar dari kamar bersamaan, Yoona sudah menyiapkan 2 kotak makan, yang berwarna pink dia serahkan pada Soojung dan yang berwarna ungu dia masukkan ke dalam tas anaknya.

“Woah sandwich, gomawo eonnie!” Yoona hanya tersenyum menanggapinya.

Yoona menggendong anak semata wayangnya lalu mencium pipinya, “Mianhae chagi, hari ini yang mengantarmu ke sekolah Imo ya, eomma mendapat tugas tambahan dari Imomu yang jelek ini” lirik Yoona pada Soojung yang nyengir mendengarnya. Karena fansigning itu pun Yoona harus cuti dengan alasan sakit.

“Arasseo eomma, saranghae” kata Sulli lalu mencium pipi tirus Yoona, Yoona mencium kening Sulli, “Ne”

“Eonnie aku berangkat dulu ya, jangan lupa bawa barang – barangnya!” Kata Soojung.

Yoona mengantar mereka sampai ambang pintu, setelah mereka sudah menghilang, Yoona masuk ke dalam kamar dan melihat semua barang yang harus dia bawa dan pakai, “Oh astaga, cobaan jenis apa ini” katanya dengan ekspresi muram.

**

Fansigning yang bertajuk “Signing with Siwon’s LOVE” bertempat di Lotte Hotel Ballroom kali ini hanya bisa dihadiri oleh 200 orang yang beruntung, dan ini diadakan khusus seluruh fansite Siwon dari manapun, termasuk fansite milik Soojung, Siwon Chagi.

Beruntung? Oh, rasanya Yoona ingin melarikan diri dari sana se-segera mungkin, bagaimana tidak? Orang yang paling dia benci di dunia ini justru dia mintai tanda tangannya, persetan dengan semua ini. Dari 200 orang, Yoona mendapat no 200, artinya di adalah orang  terakhir yang harus berhadapan dengan Siwon, Yoona sengaja mendaftarkan namanya sebagai “Jung Soojung” bukan “Im Yoona”, dia terlalu malas untuk menulis namanya di data-data sejenis itu.

Dia melirik ke depan dan melihat setiap Siwonest yang mendapat tanda tangan Siwon akan berteriak histeris dan bahkan ada yang sampai pingsan, menurut Yoona itu terlalu berlebihan, dia tidak mengerti kenapa banyak wanita yang tertipu dengan wajah Siwon yang tampan? Menurutnya Siwon benar – benar laki – laki yang tidak berguna, dia menyayangkan kenapa banyak orang bisa menganguminya, termasuk adiknya sendiri.

“Hah, masih berapa lama aku harus mengantri untuk hal yang tidak penting seperti ini? Jung Soojung, lihat saja kau” gerutu Yoona.

Tak terasa tersisa 2 orang lagi di depannya, entahlah Yoona benar – benar merasa gugup, saatnya dia maju dia menurunkan topi miliknya sampai sebatas setengah mata sehingga matanya tidak terlalu terlihat, “Annyeong nona cantik” kata Siwon dengan senyum mematikannya. Mendengar itu Yoona rasanya ingin memuntahkan seluruh isi perutnya kehadapan Siwon agar dia berhenti mengatakkan gombalan basinya itu.

“Annyeong” kata Yoona seadanya dengan nada yang ketus sambil memberikan poster Siwon yang sedang bertelanjang dada dengan kasar keatas meja, Siwon menyeringai tingkah Yoona lalu mengambil poster itu.

“Kau……..orang yang waktu itu menolak balon dariku kan?”

“………………….”

Yoona benar-benar tidak tahu harus menjawab apa, kenapa Siwon bisa tahu?

“Kau tahu darimana?”

Siwon tertawa pelan lalu menatap wajah Yoona yang tertutup topi, “Nada ketusmu yang membuatku teringat, kau satu-satunya fansku yang berkata seperti itu, unik”

Rasanya Yoona benar-benar ingin memukul Siwon dengan batu, kayu, atau besi mungkin, jadi dia menganggap Yoona fansnya? Oh iya tentu saja, Yoona ada di fansmeeting dan sekarang ada di fansigningnya, benar – benar bodoh jika Siwon tidak berkata bahwa dia menganggap Yoona dalah salah 1 fansnya yang berkepribadian aneh, “Iya memang aku orangnya”

Siwon menyeringai aneh, “Namamu……..” Siwon melihat iPadnya, di no 200 tertulis nama ‘Jung Soojung’.

“Namamu Soojung? Bagus juga, artinya crystal kan? Tidak heran, tangan dan kulitmu secerah crystal” Yoona muak mendengar semua gombalan Siwon, “Jangan banyak bicara dan tulis nama dia disitu” kata Yoona menahan emosi.

Siwon menulis nama ‘Jung Soojung’ lalu menandatangani poster itu, tiba-tiba dia terdiam karena baru tersadar akan suatu hal. Siwon mengangkat kedua alisnya bingung, “Dia? Jadi namamu bukan Soojung?” Yoona menggeleng.
“Lalu siapa namamu?”

Yoona menggigit bibir bawahnya gugup, apa dia harus menjawab pertanyaan itu?

“Namaku………….Yoona, Im Yoona” jawab Yoona dengan suara tercekat.

“Owh Im Yoona, nama yang indah dan…………………..”

Siwon tampak berfikir sejenak, dia lalu mendongak menatap wajah Yoona yang tertutup topi, sedangkan tangan Yoona sudah bersiap meraih poster di meja Siwon, “Kau….kau Yoona? Im Yoona? Kau benar-benar Yoona? IM YOONA?” Kata Siwon dengan ekspresi yang tidak bisa digambarkan.

Yoona mulai menyadari situasi mulai tidak mengenakkan, dia sekarang benar – benar sudah meraih posternya. “Gomawo untuk tanda tangannya, adikku pasti akan sangat menyukainya”

“Dan satu hal yang perlu kau ketahui, aku adalah anti fansmu, annyeong”

Yoona membungkuk hormat, tapi kecelakaan kecil pun terjadi. Topi yang dipakainya terjatuh ke meja membuat Siwon dapat melihat wajahnya secara langsung tanpa tertutup sehelai kain, mata Siwon membulat sempurna saat melihat wajah Yoona yang sudah selesai membungkuk, “Yoona……..YOONA!”

Dengan cepat, Yoona langsung menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya dan melarikkan diri dari sana, Siwon bangkit berdiri dengan ekspresi menunjukkan kerinduan yang begitu dalam, “YOONA! IM YOONA!!!” Siwon mengejar Yoona yang sudah menghilang dari pandangannya, saat Siwon menoleh kebawah, dia melihat Yoona sedang berlari di escalator di lantai 2, sedangkan mereka berada di lantai 3, tanpa berfikir panjang Siwon pun langsung berlari mengejar Yoona.

Yoona sudah sampai di lantai dasar, dia berlari dengan kencang berusaha mencari taxi atau apapun yang bisa membuatnya terhindar dari kejaran Siwon, dia tahu Siwon sedang mengejarnya dari arah belakang, karena tanpa henti Siwon meneriakkan namanya dengan suara yang nyaring, Yoona tidak perduli, dia terus berlari ke luar lobby dan langsung menaikki taxi yang ada di depan lobby dengan tergesa-gesa, “Yoona! Jangan pergi! Yoong!!!”

Yoona berhasil masuk ke dalam taxi, “Selamat siang nona, anda mau kema……”

“Ahjussi jangan bertanya dulu, lebih baik bawa aku keluar dulu dari sini setelah itu aku akan memberitahu aku akan kemana, palli!!” Kata Yoona dengan tergesa-gesa yang membuat supir itu bingung tapi akhirnya menurutinya dan menjalankan taxi yang dikendarainya keluar dari gedung.

Siwon menendang angin saat melihat taxi yang membawa Yoona sudah keluar dari gedung, dia terlambat beberapa detik, “Yoona…….kenapa kau seperti itu? Aku merindukanmu, mianhae, jeongmal mianhae” kata batin Siwon dengan nada terluka. Siwon terjatuh di aspal sambil menangis, dia merindukan dan merasa bersalah dengan Yoona, terlebih dengan apa yang terlah terjadi pada gadis itu.

“YOONA!!!!!!’ jerit Siwon yang tentunya tidak terdengar oleh Yoona, semua orang memperatikan tingkah Siwon, mereka jelas kenal betul siapa yang sedang terduduk di aspal itu, tapi mereka mengira itu hanya syuting untuk drama barunya, mereka hanya berteriak – teriak histeris lalu berlari karena malu.

“Wonnie! Wonnie!” terdengar teriakan Park Minyoung yang sekarang sedang berlari kearah Siwon yang sedang terduduk di lantai sambil menangis, “Yak, waegurae? Kenapa kau seperti ini? Yoona siapa, Siwon-ah?” Tanya Minyoung dengan ekspresi terkejut, selama sekitar 3-4 tahun dia menjadi manager Siwon, tidak pernah sekalipun ‘anak didikannya’ menyebut nama wanita manapun. Siwon menggelengkan kepalanya sambil menangis, akhirnya karena Minyoung yakin Siwon belum bisa ditanyai apapun, dia hanya berusaha menenangkan artis sekaligus laki – laki yang sudah dia anggap seperti adiknya sendiri, dengan memeluknya. Siwon pun menumpahkan seluruh air matanya pada Minyoung.

Sedangkan Yoona yang baru sampai di apartemenya karena sudah menghabiskan setengah hari dengan menangis di luar rumah membuat Soojung yang sedang menonton televise kaget lalu menghampirinya, Soojung heran mengapa Yoona pulang dengan rambut acak-acakan dan mata yang sembab karena kebanyakan menangis, “Eonnie, waegurae? Kau ada masalah?” Tanya Soojung khawatir melihat Yoona yang terlihat seperti sudah kehilangan nyawanya, dia seperti setengah sadar.

Yoona menatap Soojung lalu menggelengkan kepalanya sejenak, “Eonnie tidak apa-apa, hanya sedikit kelelahan saja”

“Hajiman…….mata eonnie kenapa sembab begitu? Eonnie menangis? Siapa yang membuat eonnie menangis? Apa dia benar – benar ingin merasakan jurus taekwondoku, huh? Siapa dia eonnie?” Tanya Soojung dengan ekspresi kesal, menunggu jawaban Yoona. Sekali lagi Yoona menggeleng lalu tersenyum dipaksakan, “Eonnie tidak apa-apa, tadi eonnie hanya kelilipan debu yang banyak sehingga mata eonnie seperti ini” Soojung masih tidak percaya, tapi karena eonnien’ya sudah mengatakan hal yang lebih detail tentang matanya, dia pun hanya mengangguk pasrah dan berusaha keras mempercayai kata – kata Yoona yang sedikit aneh.

“Yasudah, eonnie istirahat saja ya di kamar, oh iya, Sulli tadi sudah kuberi makan ramyeon dan dia sudah tidur sekarang, tadi juga aku membantunya membuat PR, baik kan aku?” kata Soojung dengan ekspresi ceria untuk ‘membangkitkan’ Yoona dari keterpurukan yang terlihat sekali, Yoona hanya tersenyum tipis, “Gomawo Soojung-ah, kau mau menjaga Sulli. Dan….”

Yoona mengeluarkan sesuatu dari balik tasnya, mata Soojung berbinar begitu tahu apa yang ingin eonnienya tunjukkan padanya, “Ini tanda tanganya” Soojung langsung merebut tanda tangan Siwon dari tangan Yoona dan menciumnya, “Ah jinjja, gomawo eonnie-ku sayang!” kata Soojung kembali mencium tanda tangan Siwon dan berputar – putar di ruang tamu karena terlalu gembira.

“Eonnie masuk ke kamar dulu ya” Soojung mengangguk masih dengan aktifitasnya.

Gerakan kaki Yoona terhenti sejenak, dia menolehkan kepalanya kearah Soojung yang masih menari – nari kegirangan, “Soojung….”

Soojung menoleh masih dengan senyum sumringahnya, “Ne Eonnie?”

“Jangan pernah menyuruh eonnie melakukan hal yang berhubungan dengan Choi Siwon lagi, arasseo?”

Soojung semakin bingung dengan tingkah kakak sepupunya ini, apa alasan dia membenci Siwon? Itulah yang selalu menjadi pertanyaan Soojung, tapi melihat kondisi Yoona sekarang yang terlihat seperti sedang ditimpa masalah se-gunung, Soojung pun hanya bisa mengangguk pasrah dan Yoona baru bisa masuk ke dalam kamarnya.

Yoona berjalan terseok – seok menuju kamar dan langsung menghempaskan tubuh kurusnya ke ranjangnya, diraih guling yang selalu menemaninya setiap dia tidur dan mulai menangis kembali, mengeluarkan semua emosinya terhadap Choi Siwon, laki – laki yang menggoreskan luka batin yang begitu mendalam di hatinya. Semua kenangan pahit yang membuatnya begini seakan terbuka kembali begitu bertemu dengan sosok penghancurnya dan pembuatnya, yaitu Choi Siwon.

“Kenapa disaat seperti ini kau malah menangis? Bodoh kau Yoona, bodoh, laki – laki seperti itu tidak pantas kau tangisi sejak dulu, kenapa kau menangisinya lagi sekarang?” kata Yoona sambil memukul – mukul kepalanya sendiri dengan ekspresi tersiksa.

~~~~~~~~~~~

5 tahun yang lalu…….

Nami Island, 2008

Sepasang kekasih sedang menikmati angin musim gugur yang begitu menyejukkan jiwa, sambil bergandengan tangan dan merangkul satu sama lain, mereka terus mengitari taman luas yang menjadi terkenal karena dijadikan lokasi syuting salah 1 KDrama yang begitu popular yaitu Winter Sonata. Sepasang kekasih yang diketahui bernama Choi Siwon dan Im Yoona itu sedang menikmati musim gugur yang sebentar lagi akan berlalu dengan suasana damai dan romantis. Mereka ke Nami Island di karenakan tempat mereka menimba ilmu di bangku kuliah sedang mengadakan study tour selama 3 hari 2 malam di pulau indah ini, tak heran jika mereka bisa menikmati waktu berdua tanpa di ganggu oleh siapapun karena tepat pada jam 04.00 waktu setempat di hari kedua mereka disana, mereka diberikan waktu bebas sampai malam, artinya mereka bebas melakukan apa saja sampai malam asal besok paginya, mereka bisa bangun dan pulang ke rumah masing – masing, tentunya.

Siwon dan Yoona duduk di salah satu bangku taman yang tersedia disana lalu Siwon merangkul bahu Yoona mesra, “Chagi, akhirnya setelah dipisahkan selama 1 hari kita bisa bersama kembali, aku sangat sangat merindukan bidadariku ini” kata Siwon sedikit berlebihan yang membuat Yoona menempeleng kepalanya bercanda, “Dasar raja gombal!” kata Yoona pura – pura manyun yang membuat Siwon mencium pipi Yoona gemas, “Jangan seperti itu, atau kau mau aku menciummu di tempat umu, huh?”

Tiba – tiba Yoona melihat kedai ice cream, Yoona merayu Siwon untuk membelikannya ice cream dan akhirnya Siwon membelikannya, setelah memakan ice cream, mereka pun kembali berjalan – jalan tanpa melihat petunjuk dan arah, dengan uang seadanya, Siwon terus membelikan camilan – camilan untuk mengganjal perut mereka yang terasa lapar setelah seharian berjalan. Tanpa meraka sadari, mereka semakin menjauh dari villa tempat mereka menginap, matahari pun semakin tampak tidak terlihat dan langit mulai gelap, Yoona mendongak keatas dan menyadari akan suatu hal, “Oppa, ayo kita pulang”

Siwon juga baru sadar kalau mereka berjalan terlalu jauh, dia menggaruk tengkuknya dengan kaku, “Ne kau benar, tapi kita ada dimana sekarang?”

Yoona membulatkan matanya kaget mendengar penuturan Siwon, “MWO? Maksud oppa apa dengan menanyakan kita ada dimana? Oppa tidak tahu jalan kembali ke villa? Lalu bagaimana dengan kita?” kata Yoona dengan nada panic.

Siwon pun mengeluarkan ponselnya untuk menyalakan GPS, tapi ponselnya tidak mau menyala, “Shit, bateraiku lowbatt, eottokhae, Yoong?” Yoona membuang nafas berat lalu merogoh kantung baju dan celananya, menyadari hal bodoh yang sering dia lakukan, dia menepuk keningnya, “Oh, aku lupa membawa ponsel! Kya! Oppa, eottokhae?!?”  kata Yoona benar – benar panic sekarang. Siwon pun ikutan  panic, mereka benar – benar tidak tahu ini dimana dan sekarang hari sudah benar – benar gelap, matahari sudah digantikan oleh sang rembulan yang bersinar redup malam ini.

Mereka berjalan menelusuri jalan yang tidak mereka kenali, hampir 2 jam mereka tersesat seperti ini, di jalan itu tidak ada satu pun rumah penduduk yang bisa mereka tanyai atau sekedar menumpang istirahat, cuaca yang mulai dingin pun membuat Yoona menggigil kedinginan, melihat itu dengan sigap Siwon memeluk Yoona, menghalau rasa dingin yang dirasakan kekasihnya itu, “Oppa, kita sekarang harus bagaimana?” kata Yona dengan suara sedikit tercekat karena menahan dingin.

SIwon tampak berfikir sejenak, tanpa sengaja matanya menangkap sebuah cabin di pinggir jalan yang sepertinya tidak ada penghuninya terlihat cabin itu dibuat dari kayu – kayu yang kuat dan sepertinya itu tempat yang cocok untuk bermalam disana, lampu penerangan juga masih mewarnai cabin kecil itu, “Yoong, bagaimana kalau kita menginap disana saja?” tunjuk Siwon pada cabin itu.

Yoona mengikuti arah tunjukkan Siwon, Yoona tidak bisa lagi melawan ataupun menolak karena dia benar – benar kedinginan dan butuh tempat peristirahatan, dia akhirnya hanya mengangguk lemah tanda setuju dan Siwon yang melihat Yoona sudah lemas karena rasa dingin semakin menusuk kulitnya. Siwon semakin panik dan akhirnya menggendong Yoona ala bridal style sambil berlari menuju cabin.

Dibukanya dengan tergesa – gesa pintu cabin yang terbuat dari kayu jati berwarna coklat gelap dan langsung membawa Yoona masuk ke dalam, Siwon menidurkan Yoona di atas ranjang, dilirknya kanan kiri dan Siwon sangat bersyukur disana ada tempat perapian, Siwon menepuk – nepuk pipi Yoona, berusaha untuk menyadarkan Yoona dari kelemasannya, “Yoong, irona…irona…gwaenchana?” Yoona hanya mengangguk lagi. Siwon buru – buru mengambil pematik miliknya dan menyalakan perapian di depannya, suasana hangat langsung menyelimuti kedua tubuh manusia yang berada disana.

Yoona sudah terduduk, dia berusaha untuk meyakinkan Siwon bahwa dia tidak apa – apa, Siwon melepas kausnya yang membuat tubuh sixpacknya terlihat, setelah mantel bahkan bajunya pun dia relakan agar Yoona tidak kedinginan lagi, “Sudahlah oppa, pakai bajumu, aku sudah tidak apa – apa” kata Yoona mencoba menolak baju yang diberikan Siwon padanya. Siwon memaksa Yoona, dia melilitkan bajunya di sekitar bahu Yoona, “Gwaenchana, oppa tahan dingin, apa sudah baikkan?”

Yoona kembali mengangguk, walaupun wajahnya masih terlihat pucat tapi dia berusaha tersenyum, “Tentu saja….lebih baik baju ini kita pakai berdua” Yoona pun menempelkan tubuhnya dengan tubuh topless Siwon dan menyelimuti kedua tubuh mereka dengan kaos dan mantelnya, Siwon hanya tersenyum melihat kebaikkan kekasihnya.

“Tapi lihat saja setelah pulang, aku akan memberikan oppa hukuman” kata Yoona sambil menyenderkan kepalanya di bahu kekar Siwon.

Siwon membulatkan matanya kaget, “Mwo? Hukuman? Wae?” Tanya Siwon kaget, Yoona terkekeh lalu berdehem, “Karena oppa yang membuatku tersesat dan terjebak disini!” Siwon pun semakin merasa bersalah, “Mianhae chagi, tapi aku senang bisa berduaan denganmu dalam kondisi seperti ini…” kata Siwon pelan namun terkesan serius. Yoona yang pada dasarnya mudah terbawa suasana pun ikut menjadi serius, “Senang kenapa?” Tanya Yoona sambil menatap Siwon yang sedang memandang lurus ke depan.

Siwon memutar kepalanya dan menatap Yoona yang juga sedang menatapnya, kedua mata mereka bertemu, tanpa disadari Siwon mendekatkan wajahnya kearah Yoona dan kedua bibir itupun bersatu, Siwon mencium Yoona dalam waktu beberapa detik sampai dia melepaskannya walaupun hidung dan kening keduanya masih menempel, merasakan deru nafas masing – masing yang memburu, sedetik kemudian Siwon kembali mencium bibir Yoona, namun kali ini dengan lumatan – lumatan kecil namun merangsang, semakin lama lumatan Siwon di bibir Yoona semakin dalam dan bernafsu, Yoona hanya bisa memejamkan mata dan menikmati sentuhan bibir lembut Siwon, rasa hangat dan suasana romantis semakin tercipta. Siwon mencium ganas bibir manis Yoona dengan mata yang masih terpejam. Siwon mendominasi ciuman panas itu. Ia melahap habis bibir kenyal milik Yoona, memasuki rongganya, menyapa setiap sela yang ada di dalamnya, dan tak lupa melakukan sedikit pertarungan dengan lidahnya.

“Hmmp…opp..oppa..euummph”  ciuman panas yang saling mendominasi itu berakhir dengan turunnya bibir Siwon menyelusuri leher putih nan mulus milik Yoona. Siwon mencium, menjilati dan menghisapnya, meninggalkan berbagai kissmark disana. Yoona memejamkan matanya, menikmati semua sentuhan Siwon yang terasa memabukkan. Ia memalingkan wajahnya, semakin menampilkan lehernya yang jenjang, memberikan akses pada Siwon untuk lebih leluasa melakukan aktivitasnya di sana. Tangan Siwon mulai meremas payudara Yoona yang membuat Yoona semakin mendesah hebat…

Dan terjadilah………….

**

Mentari pagi sudah mulai menyapa seluruh warga dunia yang sekarang sedang sibuk memulai aktifitasnya, burung – burung mulai bernyanyi seakan ikut bahagia karena matahari kembali datang menyapa bumi Korea Selatan yang  tinggal seminggu lagi memasuki musim dingin.

Sepasang kekasih sedang  tertidur dengan posisi berpelukan tanpa ditutupi oleh sehelai benang pun, bahkan tidak juga selimut, mereka hanya diselimuti oleh pasangannya masing – masing dengan kondisi berpelukan erat tanpa melepas kontak tubuhnya. Sang wanita mulai membuka kedua kelopak matanya, mata indahnya mulai mengumpulkan cahaya matahari yang perlaahn – lahan mulai ditangkap oleh pupil matanya. Dia melirik ke sebelahnya, seorang namja berperawakan bak patung yang diukir dengan begitu sempurna sedang tertidur pulas sambil memeluk pinggangnya posesive dengan keadaan bertelanjang dada dan………….

ASTAGA

Dia melihat tubuhnya tidak terlilit oleh baju atau apapun yang membuatnya tidak bertelanjang bulat seperti sekarang ini, dia memperhatikan namja yang berada disebelahnya juga berkondisi sama sepertinya, dia merasakan tubuh terutama daerah intimnya ngilu tak menentu, Yoona, yeoja tadi, menutup mulutnya dengan tangan, berusaha menahan teriakan yang  siap keluar dari mulutnya.

Tidak berteriak bukan berarti Yoona diam saja, perlahan air matanya terus mengalir dan suara sesegukan memenuhi cabin kecil ini membuat Siwon terbangun dan mendapati Yoona sudah menangis di depan dadanya, Siwon menyadari apa yang terjadi pada mereka berdua, dengan suara yang tercekat, Siwon memanggil Yoona, “Yoong………mi…..mianhae” kata Siwon berusaha menenangkan Yoona dengan memeluknya, dia tidak tahu lagiapa yang harus dia lakukan untuk menenangkan kekasihnya, Yoona juga memeluk  Siwon dengan erat, “Oppa…bagaimana….bagaimana kalau…aku….hamil? Hiks..hiks” tangis Yoona semakin pecah yang membuat Siwon semakin panic, “Aku akan bertanggung jawab, sayang. Uljima….” Hati Yoona sedikit tenang mendengar jawaban Siwon, tapi tangisnya tidak bisa dia hentikan begitu saja.

**

1 bulan kemudian……….

Seoul, 2008

“Uwek….uwek….uwek” Yoona terus memuntahkan seluruh isi perutnya yang kosong, bahkan sampai salivanya pun ikut dia paksakan untuk keluar, dia tidak tahu ada apa dengan dirinya selama 1 minggu ini, kepalanya sering kali pusing, badannya terasa tidak digerakan, dan perutnya sering sekali mual berlebihan. Dia dudukan dirinya di pinggir ranjang, Yoona memijit pelipisnya pelan karena rasa mual dan rasa pusing kembali datang menyerangnya.

Mata Yoona tidak sengaja menangkap kalender kamarnya, dia terdiam sejenak sambil memikirkan satu hal, “Tunggu………ini tanggal 4 kan? Seharusnya ini menjadi hari terakhirku, tapi kenapa……………” Yoona meraih kalender miliknya dan memperhatikan tanggal di kalender itu baik-baik.

“Jangan – jangan……..aku……….ani, ini tidak mungkin terjadi…”

Untuk memastikannya, Yoona segera membeli 3 test pack sekaligus dan langsung mencobanya. Yoona mencoba ketiganya sekaligus dengan urin yang berbeda, sembari keluar dari kamar mandi, Yoona segera keluar sambil mengenggam ke 3 test pack itu dengan erat dan kedua mata yang tertutup, saat Yoona membuka mata dan telapak tangannya…………………..

BLUK

Tubuh langsing Yoona langsung terjatuh di lantai kayunya, kakinya terlalu lemas untuk berdiri setelah dia melihat ke 3 alat test pack itu menunjukkan lambing ‘+’ atau yang biasa disebut ‘positif’. Yoona mengandung. Di umur yang masih belia atau 18 tahun, dia sudah mengalami masa mengandung. Menyadari hal yang ironis itu Yoona langsung menangis, dia tidak bisa berbuat apapun lagi selain menangis tersedu – sedu, dia menggeleng – gelengkan kepalanya seakan tidak terima atas kehadiran janin yang ada di rahimnya. Buru – buru Yoona mengambil iPhonenya dan mencari kontak namja yang membuatnya mengalami hal yang belum seharusnya dia alami sekarang, “Yeoboseyo?”

“Oppa, ada yang ingin ku bicarakan, kau ada dimana?”

**

Yoona hanya bisa mengaduk – ngaduk strawberry milkshake dan memainkan red velvet cake yang sekarang ada di hadapannya. Yoona mengajak Siwon bertemu di café tempat mereka sering bertemu untuk menghabiskan waktu bersama. Sesekali Yoona memainkan jari – jarinya karena terlalu gugup untuk mengatakkan apa yang terjadi padanya karena kelakuan kekasihnya. Setelah menunggu selama 30 menit, Siwon pun datang dengan T-shirt berwarna hitam dan celana jeans berwarna biru yang semakin membuatnya terlihat semakin tampan, dia pun duduk di hadapan Yoona yang masih menatap kosong kearah makanannya, “Ada apa, sayang?”

Yoona mendongakan kepalanya dan langsung mendapati kedua bola mata gelap sedang menatapnya dengan senyum yang membuatnya semakin terlihat luar biasa tampan, masih dengan senyumnya dia memiringkan kepalanya bingung melihat Yoona yang terlihat canggung saat berhadapan dengannya, “Waeyo?”

“Oppa….aku..aku….” kata Yoona terbata, dia memalingkan wajahnya, tak berani memandang Siwon, “Kau kenapa, sayang?” Yoona menghela nafas dengan berat lalu mengeluarkan amplop cokelat berukuran sedang kearah Siwon. Siwon yang semakin bingung melihat  tingkah Yoona buru – buru mengambil dan membuka amplop cokelat tadi.

DEG

Seakan disambar petir di siang hari, Siwon menatap 3 test pack yang ada di tanganya dengan tangan bergetar dan pandangan mata yang seakan membesar saat melihat tada ‘+’ tercantum disana, “Aku….aku hamil, oppa…..hiks” kata Yoona akhirnya bisa berbicara sambil menangis di hadapan Siwon yang masih terdiam saat menyadari hal yang dia takutkan akan terjadi.

Entah setan darimana yang merasuki pikirannya,  Siwon ‘membuang’ 3 test pack itu ke meja membuat Yoona menoleh dengan ekspresi kaget, dengan ekspresi tenang yang dibuat – buat Siwon mulai berdehem sekilas, “Apa maksudmu dengan mengajakku bertemu dan memberikan ini semua, Yoong?”

Yoona melongoh karena tak percaya apa yang telah dia dengar dari mulut Siwon, “Mwo? Ma…maksud oppa dengan kata ‘memberikan ini semua’ itu apa?” kata Yoona dengan nada yang mulai terpancing emosi. Bukannya menyadari kesalahannya, Siwon malah tetap berusaha bersikap seakan dia tidak tahu apa yang terjadi, “Kita kan baru melakukannya 1 kali, kau yakin itu anakku?”

PLAK

Sebuah tamparan keras menghantam pipi kanan Siwon diiringi tangisan Yoona yang semakin terdengar keras dan tersiksa, “Dasar laki – laki brengsek! Berani – beraninya kau berkata seperti itu, kau kira aku wanita jalang yang tidur dengan laki – laki manapun?” teriak Yoona  sambil menangis.

Hati Siwon seperti teriris dan tamparan keras kini menghantam hati dan pikirannya, betapa bodohnya dia bisa mengatakan hal sepicik dan sehina itu, “Baik, jika ini yang kau mau. Aku akan merawat anak ini sendirian dan kumohon jangan mencariku lagi” kata Yoona terdengar ketus dan tajam lalu membereskan semua barang – barangnya dan pergi keluar dari café, tentunya setelah dia juga meletakkan uang untuk membayar makanan yang dia pesan.

“YOONA! YOONA!” teriak Siwon berusaha memanggil Yoona yang sudah keluar dari café, Siwon berusaha mengejarnya tapi terlambat, Yoona sudah masuk ke dalam taxi yang sekarang sedang melaju di jalanan.

Semenjak hari itu, Siwon tidak bisa menghubungi Yoona apalagi menemuinya, menurut info yang Siwon dapat, Yoona sudah pergi meninggalkan tempat kost-kostannya dan pergi ke Jepang untuk tinggal bersama saudara sepupunya karena kedua orangtuanya sudah berpulang, Siwon sudah berusaha sekuat tenaga untuk mencari dan ingin meminta maaf pada Yoona atas sikap bodohnya, tentu saja itu anaknya, anaknya dengan Yoona. Seharusnya Siwon sudah mengenali Yoona baik secara fisik maupun batinnya, dia tidak mungkin melakukan hal seperti itu selain dengan dirinya, penyesalan memang selalu datang terlambat. Sudah 1 minggu Siwon seperti mayat hidup yang hanya tahu cara mengendarai mobil dan berkeliling kota Seoul untuk mencari Yoona, kondisi seperti ini membuat terlihat semakin kurus dan tak terawat.

Tapi masa – masa itu harus dia lewati secepatnya karena dia adalah seorang calon actor yang sudah mendapatkan peran yang cukup berpengaruh di drama walaupun dia benar – benar actor pendatang baru, Siwon pun mulai berusaha melupakkan Yoona walaupun hampir setiap saat bayangan sosok Yoona yang kecewa selalu muncul dalam bayangannya. Karena  itu juga, SIwon bisa mendalami peran dengan baik dan mendapatkan kepopuleran yang melejit. Sejak saat itu dia harus benar – benar melupakkan Yoona demi nasib dan kariernya.

**

Seoul, 2013

Siwon hanya terdiam sambil menatap layar TV berukuran 80 inch atau bisa dibilang TV yang berukuran luar biasa yang bisa dia dapatkan dengan mudah saat ini. Tanpa memperhatikan apa yang sebenarnya dia tonton, Siwon hanya terus menatapnya dengan ekspresi datar dengan keadaan yang memprihatinkan, untuk seorang actor tingkat International, keadaan Siwon benar – benar tidak pantas mendapat julukkan itu, rambut berantakan, mata panda tergambar jelas di kedua matanya, dan tubuh atletis yang terlihat ‘kurus’ karena tidak diberi asupan selama 2 hari full. Semua pikiran Siwon hanya tertuju pada Yoona, kekasihnyaㅡ mereka belum pernah secara resmi mengakhiri hubungan mereka, yang dia yakini sekarang akan berusaha menghindarinya lagi, memikirkan hal itu saja Siwon akan meringis takut, bagaimana jika itu kenyataan?

“Oh astaga, Siwon-ah, makanlah! Kau sudah 2 hari tidak memberi makan cacing-cacing di perutmu!” kata Minyoung yang selama 2 hari menginap di apartement mewah Siwon hanya untuk menjaganya. Minyoung sudah terlihat frustasi karena semua jadwal Siwon pun harus iktu mundur karena kondisi psikis Siwon yang tidak memungkinkannya untuk melakukan aktifitas. Siwon hanya diam tanpa menjawab ataupun meladeni managernya.

Minyoung menghela nafas kasar lalu duduk di sebelah Siwon yang masih tidak bergeming, “Sebenarnya siapa itu Yoona? Ceritakanlah pada Noona, siapa tahu Noona bisa membantumu” kata Minyoung akhirnya, dia  tidak tahu lagi apa yang harus dia tanyakkan pada Siwon agar dia mau menjawab pertanyaannya.

“Dia yeojachinguku 5 tahun yang lalu…” kata Siwon akhirnya, “Tapi kami terpaksa ‘berpisah’ karena kebodohan yang kulakukan sendiri”

Minyoung mengerutkan dahinya tak mengerti, “Kebodohan yang kau lakukan? Maksudmu?”

“5 tahun yang lalu saat kami berada di Nami Island, secara tidak sadar…….aku menidurinya”

“MWO?” Mata dan mulut yeoja bernama Park Minyoung langsung terbuka lebar mendengar jawaban Siwon, “Jadi…jadi….jadi…jangan bilang Yoona…..”

Siwon mengangguk sambil menundukkan kepalanya tak berani melihat Minyoung, masih dengan mulut yang menganga lebar, Minyoung mulai mengatur nafasnya, “Omo…….jangan bilang kau tidak bertanggung jawab atas perbuatanmu, Siwon-ah?”

“Itulah kebodohan terbesar yang pernah kulakukan, Noona. Setelah aku dengan bodohnya menolaknya, kita tidak pernah bertemu selama 5 tahun, aku tidak pernah tahu dia ada dimana dan apa yang sekarang dia kerjakan, aku benar – benar lost contact dengannya. Karena itu aku terkejut ketika melihatnya ada di fansigningku kemarin. Dan dia sempat mengatakkan bahwa dia adalah anti fansku” kata Siwon pelan.

Minyoung menepuk keningnya karena semakin dibuat pusing dengan cerita Siwon barusan, “Aku tak menyangka ternyata kau sangat sangat tidak gentle, Siwon-ah. Kenapa saat itu kau tidak mempertanggung jawabkan perbuatanmu?” Tanya Minyoung dengan penuh selidik.

Siwon mendesah singkat sebelum menjawab pertanyaan Minyoung, “Saat itu aku sangat ingin menjadi seorang actor dan Yoona datang di saat aku sudah mendapatkan peran pertamaku, aku…aku tidak bisa berfikir jernih saat dia memberitahukan keadaannya padaku, dengan bodohnya aku ‘menolaknya’ dan setelah itu kami pun lost contact. Aku benar – benar menyesal. Noona, bantu aku menemukan Yoona, jebal” kata Siwon dengan nada memohon.

“Kau memang harus mempertanggung jawabkan perbuatanmu terhadapnya dan aku sangat sangat menyetujui tindakanmu itu, tapi bagaimana Noona bisa membantumu jika aku saja tidak tahu siapa dan bagaimana sosok Yoona itu. Lagipula, gadis bernama ‘Yoona’ pasti banyak di Korea” Kata Minyoung cepat, Siwon tampak berfikir sekilas, memang benar apa yang dikatakan oleh managernya, tapi dengan cara apa atau siapa orang yang paling tepat untuk membantunya menemukan Yoona?

“Jung Soojung”

Minyoung menoleh kearah Siwon dengan tatapan aneh, “Soojung? Siapa lagi dia, Siwon? Mantan kekasihmu yang lain kah? Oh aku tidak menyangka kau hobi ‘mengoleksi’ mantan kekasih” tanya Minyoung dengan nada sakratis, Siwon melirik Minyoung dengan tatapan membunuh, “Aku tidak sebejat itu, Park Minyoung-sshi” kata Siwon sebal.

“Lalu Soojung siapa? Dan kenapa kau tiba-tiba menyebut namanya?”

“Noona tidak lupa mencatat data-data 200 fans yang kemarin datang ke fansmeeting-ku, kan? Yoona mendaftarkan namanya dengan nama Jung Soojung, nama adiknya”

“Hah, jadi ini alasanmu melakukan hal itu? Konyol sekali, kau tahu betapa repotnya untuk mengurus data-data seperti itu?”

“Tapi sangat berguna kan untukku? Oh iya, Jung Soojung terdaftar di no 200, cepat berikan aku datanya dan aku akan langsung menemuinya” kata Siwon.

Minyoung memeluk bantal yang ada di sofa apartemen Siwon dengan muka di tekuk, “Huh, selalu saja memberikanku tugas tambahan tapi gaji atau komisiku tidak pernah ditambahkan, menyebalkan” umpat Minyoung berlagak sebal.

Siwon tertawa, “Dasar gadis bermata hijau, memang Lee Minho-mu tidak bisa menafkahimu?”

“Hei, dia belum resmi menjadi suamiku, jadi wajar jika dia hanya sesekali memberikanku uang”

Siwon pura – pura berfikir, “Baiklah, aku akan memberikan apa yang kau minta jika kau berhasil membawaku ke hadapan Soojung atau mungkin langsung ke hadapan Yoona”

Minyoung tersenyum lebar, “Jinjja? Ah gomawo! Aku akan segera melakukan tugas itu, kalau begitu aku pergi dulu ya! Jangan lupa makan bubur itu agar kau tidak terlihat seperti mayat hidup. Gomawo, jelek!” Kata Minyoung lalu melempar bantal yang di peluknya lalu segera mengambil tas dan bergegas keluar dari apartemen Siwon. Siwon hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah managernya.

**

Soojung dengan pakaian yang lazim di pakai seorang mahasiswi ㅡ T-shirt biru dongker polos dipadu dengan celana pendek jeans berwarna biru dan kuning dengan sepatu kets bermotif poladot berjalan keluar dari gedung kampusnya sambil berbincang – bincang singkat dengan beberapa temannya, setelah itu mereka pun berpisah dan Soojung mulai berjalan di hall yang lumayan sepi karena sudah sore dan hanya dilewati oleh beberapa mahasiswa/i, salah satunya dia. Dengan earphone yang terpasang sempurna di kedua telinganya, dia berjalan sambil menoleh ke kanan dan ke kiri, menikmati suasana sore hari yang menampilkan sunset di ujung barat.
Tiba – tiba seorang pria berpenampilan sangat rapi datang menghampiri Soojung, di belakang pria itu ada 2 bodyguard berbadan tegap dan terlihat sangat. Soojung tentunya tidak takut dengan pria yang menghampirinya, dia takut pada 2 orang yang mendampingi pria itu.

“Annyeong haseyo” kata pria itu lalu membungkuk di hadapan Soojung dengan sopan. Soojung yang bingung hanya ikut membungkuk karena tidak tahu ada apa dan siapa pria ini.

“Ne, annyeong haseyo. Nuguseyo?” tanya Soojung dengan formal. Pria itu tersenyum, “Apa anda yang bernama Jung Soojung?”

Soojung hanya mengangguk ragu, “Ne, Saya Jung Soojung, waeguraeyo?”

“Jongsohamnida Soojung agasshi, bolekah nona ikut dengan kami sebentar saja? Ada seseorang yang ingin bertemu dengan anda”

Soojung menaikkan alisnya bingung, “Seseorang? Siapa dia?”

“Agasshi pasti sangat mengenalinya, dan saya mohon saat anda bertemu dengannya tolong kontrol diri anda”

Soojung semakin bingung dibuatnya, memang siapa yang ingin bertemu dan ditemui olehnya?

“Dimana dia?” Tanya Soojung sekali lagi, “Dia ada disana, agasshi” kata pria itu sambil menunjuk sebuah mobil hitam pekat bertubuh rendah dan panjang. Pria itu memimpin langkah Soojung yang diapit olehnya dan 2 bodyguardnya.

Pria itu membukakan pintu mobil untuk Soojung dan mempersilahkannya masuk, Soojung menatapnya ragu lalu melihat ke dalam mobil. Terlihat seorang namja berpostur atletis duduk di ujung kanan dengan menautkan sebuah kacamata hitam di kedua daun telinganya, sekali lagi Soojung menatap ragu kearah pria yang tadi membawanya kesini, pria itu tersenyum sopan dan kembali mempersilahkan Soojung masuk. Dengan ragu, Soojung pun mengikuti titah pria itu dan duduk di sebelah pria yang ada di dalam mobil diiringi suara pintu mobil yang tertutup. Perlahan mobil pun berjalan seiring dengan perasaan Soojung yang semakin penasaran dengan pria disampingnya.

Soojung terduduk kaku di dalam mobil, dia menoleh kearah pria yang sekarang sedang berdehem singkat, “Nuguseyo? Ada apa ingin bertemu denganku?”

Perlahan pria itu membuka kacamata hitamnya dan mengalihkan pandangannya kearah Soojung, seketika mata Soojung membulat sempurna diiringi pekikan kencang dari mulutnya, pria itu menahan nafas melihat tingkah Soojung yang sudah biasa dia hadapi oleh setiap wanita yang bertemu dengannya.

“SIWON? KAU CHOI SIWON KAN? SIWON OPPA? CHOI SIWON IDOLAKU?????” Tanya Soojung dengan nada terkejut tapi benar-benar bahagia dan tidak menyangka bisa bertemu dengan idolanya dalam jarak sedekat ini. Tidak, tapi mereka 1 mobil, dan uniknya Siwon yang ingin bertemu dengannya? Hati Soojung berbunga-bunga menyadari hal itu,”Omo…omo!!! Apa aku bermimpi? Kau, Choi Siwon, kau benar – benar ada disini, di sampingku! AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA” jerit Soojung dengan sangat kencang lalu langsung memeluk Siwon dengan erat masih dengan teriakan histerisnya.

Siwon merasa sesak nafas dipeluk se-erat itu oleh Soojung, dia pun berusaha melepaskan pelukan itu dan saat berhasil melakukannya, dia tersenyum kaku kearah Soojung yang sekarang swedang menutup mulutnya dengan telapak tangannya, “Ne, annyeong Soojung-sshi, aku Choi Siwon” kata Siwon berusaha se tenang mungkin dihapdan fans fanatiknya.

“OMO OMO AAAAAAAAA” jerit Soojung lagi lalu kembali memeluk Siwon dengan erat seperti sebelumnya, kali ini Siwon benar – benar sesak dan kembali berusaha melepaskan pelukan Soojung.

“Omo omo, kenapa? Ada apa oppa mencariku? Sungguh aku tidak percaya, apa ini mimpi? Idolaku mencariku?” Tanya Soojung masih tak percaya apa yang ada di hadapannya. Siwon tersenyum kaku, “Ne, ada yang ingin kutanyakan padamu, Soojung-sshi, bolekah aku bertanya?”

“Tentu saja! Jangankan 1, aku siap menjawab 1000 pertanyaan darimu” kata Soojung tersenyum sambil merapikan rambutnya, “Apa yang ingin kau tanyakan, oppa?”

Siwon berdehem sebelum bertanya, “Hmm….apa kau mengenal Im Yoona?”

Soojung yang tadinya tersenyum lebar tiba – tiba langsung merubah ekspresi mukanya, “Im Yoona? Memangnya ada apa?” Tanya Soojung yang seketika berubah ketus.

“Ada urusan sedikit dengannya, kau mengenalnya kan?” Tanya Siwon dengan hati – hati.

Soojung menaikkan alisnya bingung, “Of course, she’s my cousin, what’s the matter?” balas Soojung dengan bahasa inggrisnya yang lancar. Ketika dia mengubah bahasanya, itu menandakan bahwa dia sedang kesal, tidak mood, atau cemburu.

“Can you give me her address, her phone number, and her work place?”

Soojung terdiam sebentar, “Untuk apa?”

“Seperti yang kubilang, aku ada urusan dengannya. Jika kau mau memberikan semuanya, aku akan ber-selca denganmu, eotte?” mendengar itu, tanpa pikir panjang Soojung langsung mengangguk dengan senyum kebahagiaannya dan langsung memberikan semua yang diminta Siwon. Setelah itu, dengan cepat Soojung mengeluarkan iPad yang dibawanya dan membuka salah 1 app foto dan dia pun ber-selca dengan Siwon. Siwon menepati janjinya dengan bergaya di setiap pergantian frame *>//<*

“Boleh aku share ke semua social network, oppa?” Tanya Soojung dengan senyum sumringah, Siwon mengangguk pasti dengan senyuman mautnya, “Tentu saja, itu hakmu” Soojung kembali histeris mendengar jawaban Siwon. Tak terasa mereka sudah sampai di depan lobby apartement Soojung, “Gomawo oppa, aku benar – benar tidak menyangka aku bisa mengalami hal seperti ini, gomawo gomawo” kata Soojung masih dengan nada histeris.

Siwon tersenyum simpul, “Ne, terimakasih juga untuk informasi yang kau berikan padaku.” Mendengar itu Soojung tersenyum pahit.

“Kalau begitu aku pamit dulu, sekali lagi, gomawo oppa!” katanya kembali tersenyum.

“Soojung-sshi” panggil Siwon cepat, Soojung menoleh kearahnya, “Waeyo oppa?”

“Jangan katakan apapun pada Yoona tentang ini, arasseo?” Soojung kembali merasakan sakit di dadanya, tapi dia berusaha mengangguk lalu keluar dari mobi Siwon. Soojung menatap mobil Siwon yang mulai keluar dari dalam gedung dengan tatapan nanar, “Sebenaranya ada hubungan apa Siwon oppa dan Yoona eonnie?”

**

Soojung masih memikirkan ratusan pertanyaan yang mungkin sekarang sedang menghantuinya, laptop dan TV yang menyala seakan tidak mampu membuat Soojung mengalihkan pikirannya dari kejadian siang tadi, dimana dia bertemu dengan idolanya dan anehnya idolanya malah menanyakan tentang hatersnya sendiri.

CKLEK~

Pintu apartement Soojung terbuka dan datanglah Yoona dengan muka yang terlihat lelah dan terlihat seperti sedang menanggung banyak masalah

Soojung menoleh dan langsung menghampiri Yoona seperti biasa, “Eonnie sudah pulang? Sudah makan belum?” Tanya Soojung sambil membantu Yoona membawa barang – barangnya. Yoona tersenyum, “Belum, kau sudah makan belum?”

Soojung menggeleng, “Belum, aku menunggu eonnie supaya kita bisa makan bersama. Kenapa sekarang  eonnie selalu pulang selarut ini?” Tanya Soojung sambil melirik jam dinding di apartement mereka yang menunjukkan waktu pukul 11.30 KST, Yoona merangkul Soojung yang pura-pura kesal, “Mianhae, eonnie sedang banyak pekerjaan akhir-akhir ini, kau tidak keberatan kan menjaga Sulli terus?” Tanya Yoona memastikan.

Soojung tertawa, “Apa maksudmu eonnie? Kau kira aku marah karena aku harus menjaga Sulli? Tentu saja tidak, aku malah senang ditinggal berdua dengannya. Sudahlah ayo kita membuat ramyeon” kata Soojung menengahi. Yoona pun mengangguk setuju sebelum dia masuk kamar untuk mandi dan berganti pakaian.

Setelah setengah jam berkutat di kamarnya, Yoona pun keluar dengan pakaian tidurnya dengan handuk yang dililit di kepalanya dan menghampiri Soojung yang sedang menonton TV sambil memakan ramyeonnya, terlihat semangkuk ramyeon yang sengaja Soojung buat untuk Yoona, tanpa pikir panjang Yoona langsung duduk disamping Soojung dan memakan ramyeonnya, “Gomawo, Soojung-ah” Soojung hanya tersenyum menanggapinya.

Mereka pun mengobrol sambil makan tanpa takut tersedak atau sejenisnya, setelah 1 minggu sangat sulit untuk berkomunikasi, akhirnya mereka bisa mengobrol bahkan bergadang ria karena besok adalah hari Sabtu, Soojung tidak ada jadwal kuliah dan Yoona tidak bekerja karena hari libur.

“Oh iya eonnie, tadi aku mendapat sebuah mimpi yang menjadi kenyataan!’ kata Soojung semangat, “Maksudmu?”

“AKU MASUK KE DALAM MOBIL CHOI SIWON DAN BER-SELCA DENGANNYA!”

Yoona membulatkan matanya, “Mwo? Mana fotonya?” Tanya Yoona terdengar tak percaya, Soojung mengambil iPadnya dan menunjukkan selca 9 frame yang tadi dia lakukan dengan Siwon, Yoona tertawa melihatnya, “Akhirnya impianmu terwujud, Soojung, congrats” kata Yoona tersenyum meledek.

Soojung mempoutkan bibirnya, “Tentu sajam kan sudah kubilang dia suamiku, jadi tentu saja kita sangat mudah untuk berselca seperti ini” Yoona kembali tertawa mendengarnya, “Terserah kau saja, tapi bagaimana caranya kau bisa ber-selca dengannya?”

Soojung kembali semangat mendengar pertanyaan Yoona yang seakan menyuruhnya menceritakan pengalamannya tadi siang, “Aku bisa ber-selca dengannya karena………..” tiba-tiba senyumanya hilang, dia baru ingat alasan kenapa dia bisa ber-selca dengan Siwon adalah karena Yoona. Yoona pun memiringkan kepalanya ke kiri karena bingung dengan Soojung yang tiba – tiba diam dengan wajah muram, “Karena….?”

Soojung menggeleng – gelengkan kepalanya, “Aniya, itu karena aku sangat beruntung. Hajiman eonnie, bolehkah aku bertanya sesuatu padamu?”

“Tentu saja”

Soojung menarik nafas sebelum menanyakan hal yang sedari tadi menganggu pikirannya, “Apa kau mengenal Siwon? Dan apa hubunganmu dengan Siwon oppa?”

“Uhukkk…uhukkk…” kata Yoona yang baru sekarang tersedak mendengar pertanyaan Soojung, Soojung yang panik langsung mencari air mineral dan memberikannya pada Yoona. Yoona langsung meneguknya cepat dan mendesah lega saat ramyeonnya sudah bisa tertelan dengan baik.

“Eonnie, jawab aku” Yoona masih terbatuk mendengar pertanyaan Soojung, dia tidak tahu harus menjawab apa, tidak mungkinkan Yoona menjawab dia dan Siwon adalah mantan kekasih?

“Apa maksudmu, Soojung? Tentu saja antara artis dan hatersnya, kenapa kau bertanya lagi? Memang ada apa?” Soojung menggeleng lalu tersenyum dibuat – buat, “Aniyo, hanya bertanya. Aku sudah selesai makan, biar aku saja yang mencuci piringnya eonnie” kata Soojung kaku lalu mengambil piringnya dan Yoona lalu membawanya ke dapur.

Yoona terdiam di tempat, dia masih mempertanyakan kenapa Soojung bisa menanyakan pertanyaan terkutuk seperti itu?

**

Yoona kembali berkutat dengan pekerjaannya di kantor, tidak ada orang lagi selain dirinya disana karena rata-rata mereka sudah kembali ke rumahnya sedangkan Yoona masih ingin berkutat dengan komputernya, rasa lelah dan mengantuk sudah mendatanginya tapi pekerjaannya yang hampir selesai membuat Yoona merasa tanggung jika meninggalkannya begitu saja. Tiba – tiba suara ponselnya memecah keheningan ruangan dan konsentrasi Yoona, Yoona melirik sekilas dan tertera nama ‘Jung Soojung’ disana. Yoona mengambil iPhonenya dan meletakannya di depan daun telinganya, “Yeoboseyo, wae Soojung?”

“Eomma…ini aku Sulli”

Seketika rasa lelah yang dirasakan Yoona selama 1 hari ini hilang entah kemana setelah mendengar suara anak semata wayangnya menggema di daun telinganya, Yoona tersenyum senang saat mendengar Sulli menelponnya, “Waeyo, chagi? Sudah makan belum? Ini sudah malam, kenapa belum tidur?”

“Bogoshippo eomma, aku rindu tidur ditemani eomma”

“Nado…..hajiman pekerjaan eomma sedang banyak sekali di kantor, Chagi”

“Jebal eomma, pulanglah. Hari ini saja, ne?”

“Arasseo eomma akan segera pulang, dasar manja” kata Yoona tertawa.

“Yay!! Eomma akan pulang, bye eomma! Saranghae!”

“Nado saranghae chagi”

KLIK~

Yoona membereskan semua barang – barangnya kedalam tas, mematikan computer, dan mulai merapikan rambutnya yang sengaja dia cepol. Setelah siap, dia pun keluar dari ruangannya dan mendapati seisih kantor sudah gelap dan hanya diterangi oleh beberapa lampu dari ratusan lampu yang ada di kantornya. Yoona berhasil keluar dan mendapati tidak ada mobil yang tersisa disini, artinya dia benar – benar sendirian disini. Ketika dia sedang berjalan menuju halte yang berada di sebrang kantornya, tak sengaja matanya melihat seorang namja dengan kacamata hitamnya serta pakaian serba hitam sedang bersandar di samping mobil audi berwarna hitam.

Pria itu melihat kearah Yoona, disaat itu juga Yoona menyadari siapa pria itu, pria itu adalah Choi SIwon, idola adiknya sekaligus mantan kekasihnya. Menyadari hal itu Yoona langsung berjalan cepat menghindari Siwon yang sekarang sedang berlari untuk menghampirinya.

Yoona semakin mempercepat langkahnya tapi terlambat, Siwon sekarang sudah berhasil mencegatnya, “Yoong” kata pertama yang Yoona dengar dari bibir Siwon. Siwon membuka kacamatanya agar tidak ada lagi penghalang matanya untuk menatap Yoona, tatapan kebencian tergambar jelas dalam tatapan Yoona padanya.

Siwon mendesah singkat menyadari hali itu, “Yoong, ayo kita bicara tentang hubungan kita” kata Siwon tegas. Yoona tertawa meledek mendengar penuturan Siwon, “Mwo? Hubungan kita? Hubungan apa? Kita sudah tidak mempunyai hubungan apapun sekarang, jadi tolong pergi dari hadapanku.”

Siwon menggeleng lalu memegang kedua bahu Yoona, “Kali ini saja Yoong, aku ingin menyesaikan semuanya. Lagipula kita belum pernah secara resmi mengakhiri hubungan kita”

Yoona menghempas kedua tangan Siwon dari bahunya, “Apa – apaan ini!? Pergi! Aku tidak mau mendengar perkataan apapun darimu. Dan karena kita belum pernah mengakhirinya secara resmi, aku perjelas sekarang bahwa kita sekarang putus.” Kata Yoona ketus lalu berusaha menerobos Siwon yang sekarang berusaha memerangkap tubuhnya dalam pelukkan.

“LEPASKAN AKU! LEPASKAN!” jerit Yoona tapi tetap tidak membuat Siwon bergeming, justru Siwon semakin mengeratkan pelukannya pada Yoona, “Kumohon, aku ingin menjelaskan semuanya” kata Siwon membela diri, Yoona merasa sesak nafas karena pekukkan Siwon yang benar – benar erat, “Baiklah….baiklah, tapi lepaskan aku, sekarang juga!”

Siwon tersenyum mendengarnya dan akhirnya dia melepaskan pelukannya, Yoona menatapnya sinis, “Apa yang ingin kau katakan padaku?”

TO BE CONTINUE

Heul~~ akhirnya bisa bikin FF baru walaupun cuman 2S wkwkkw ya minimal gue bisa berkarya tanpa mentok di 1 FF kkk~ jadi niat awal itu sebenernya mau buru – buru ngerjain WFMH, tapi ide yg datang tidak tepat pada waktunya membuat gue harus focus ke FF yg ini karena FF ini idenya lancer dan mengalir banget wakwak-_- tenang kok FF ini gak panjang2, cuman 2-3S wkwk

Dan kenapa castnya Krystal? Hmm karena menurut gue untuk kali ini cewe ke-2nya paling cocok ya Krystal, selain itu dia jg bias gue lols

Oh iya, please give me ur comment atau DIMOHON UNTUK RCL, karena jika banyaknya siders gue bakal memprotect part selanjutnya^^ targetnya sendiri ini FF mencapai 100 commentar, moga tercapai ya kkk~

Dan untuk WFMH, dimohon sabar karena gue lagi mentok sekaleh-___-V okelah sesi curhat musti berakhir karena takutnya kepanjangan lol

Okay, selamat membaca dan menunggu WFMH PART 6 dan Lovely Haters chapter 2 kkk~ bye:*

224 responses to “[3S] Lovely Haters (Part 1)

  1. kirain yoona emang bner antifansnya siwon.. ternyata karena hubungan masa lalu..
    berarti sulli anaknya siwon???
    kasian yoona,, siwon kenapa harus lebih mementingkan karir daripada yoona dan anaknya sendiri sih???

    Like

  2. akhh,,,sedikit terlmbat baru baca sekarang tpi ini kerenn chingu !!
    jdi sulli anak yoonwon ???

    wahhhh…pasti cantik dan imuttt bngett dehh#gk pnting

    Like

  3. Ceritanya benar2 seru bgt, apalagi di sini di suguhkan tentang kisah Yoonwon yg sangat2 rumit alias terpisah lama itu di karenakan akibat Ulah Wonppa sendiri sehingga Yoona dgn kecewanya meninggalkannya dan membesarkan bayinya sendirian
    dan di saat beberapa thn kemudian mereka bertemu lgi
    ough…. Apakah cinta mereka bersatu lgi. Kya… Ini cerita benar2 di bikin gregetan, tpi ceritanya pas jg. Apalagi di sini ada tokoh Soo Jung sesuai dgn karakter perannya

    Like

  4. Aishh ternyata alasan yoona benci siwon krn siwon gk bertanggung jawab dgn perbuatannya.. Lalu sekarang tiba2 muncul lagi berusaha meminta maaf dan menjelaskan semua ke yoona.. Sepertinya yoona dah sakit hati bgt..

    Like

  5. daebak thor.,,Q sk nih kl yoon eonni ma won oppa,,lnjut eoni…aq pnsran nih ma lnjutnx… 😉 P

    Like

  6. Nice story author..
    Kayaknya aku bakal berpetualang d ff threeshoot dan oneshoot author dlu..maaf ya buat ff chapternya belum bisa baca karena masalah waktu..hehe
    Salam kenal..

    Like

  7. Nice story author..
    Kayaknya aku bakal berpetualang d ff threeshoot dan oneshoot author dlu..maaf ya buat ff chapternya belum bisa baca karena masalah waktu..hehe
    Salam kenal..!!

    Like

  8. nice story uni .. 😃 daebak keep writing..
    pantesan yoona benci ma siwon.. ternyata siwon pacar yoona dimasa laluyg ga mau tanggung jawab.. suli anak yoonwon kah? lanjut uni

    Like

  9. ff nya daebakk banget , awalnya aku heran kenapa yoona benci sama siwon ternya karena masa lalu nya , jadi bikin penasaran part selanjutnya 🙂

    Like

  10. Wooooah ceritanya keren banget daaaaah kezia unni…
    Setiap cerita karya kezia unni memang daebak banget…
    Aku suka banget

    Like

  11. Wow ternyata yoona eonnie itu mantan ya siwon oppa
    Apa sulli itu anak siwon oppa???
    Siwon oppa ya jahat bgt gk mau ngakuin kalo anak yg di kandung yoona eoonie anak dia
    Next next eonnie

    Like

  12. Ceritanya seru thor. Apa reaksi so0jung ketika tahu sulli anaknya yo0nwon? Thor nae udah inbox author difb untuk pw part 8.

    Like

  13. Waahh😭😭 knp bisa siwon oppa dulu gituin Yoona hhwaa smoga yoonwon balik plisss, krystall smoga dia nanti gajadi penghalangzzzzzzzzzzzzz

    Like

  14. Oh jadi yoona mantannya siwon… truz apa sulli anaknya siwon sama yoona ya….
    low emg bner kayaknya yoona benci banget sma siwon

    Like

Give me your LOVE!